Category Archives: Vertebrata

5 Mammalia Terberat di Bumi

 

Mamalia merupakan vertebrata yang memiliki ciri khusus berupa kelenjar susu (Glandula mammae) pada spesies betina sebagai kelenjar penghasil susu. Selain itu, mammalia memiliki rambut hampir di seluruh permukaan tubuhnya. Mammalia tidak semua hidup di darat. beberapa kelompok mammalia hidup di air tawar dan air laut, yaitu kelompok takson  Cetacea seperti lumba-lumba, paus, dan pesut.

1. Paus Biru (Balaenoptera musculus musculus )

Untuk hewan yang hidup di laut, Paus biru didaulat para ahli sebagai spesies terbesar yang masih hidup di bumi. Hewan ini dapat mencapai panjang lebih dari 30 m dengan berat hingga 200 ton. Dunia ilmu pengetahuan mengenal 3 sub-spesies Paus biru berdasarkan daerah sebarannya, yaitu: Balaenoptera musculus musculus yang tersebar di Pasifik Utara dan Atlantik Utara, Balaenoptera musculus intermedia di Laut Selatan sekitar Antartika serta Balaenoptera musculus brevicauda di Samudera India, Pasifik Selatan dan perairan Nusantara terutama di Laut Timor, Laut Sawu dan Laut Banda. Spesies terakhir, memiliki ukuran tubuh paling kecil.

paus_biru

 

2. Gajah Afrika (Loxodonta africana)
Gajah Afrika berukuran lebih besar dari gajah asia termasuk yang terbesar di dunia, dengan berat badan mencapai 6000kg

 

gajah _afrika

3. Gajah Asia ( Elephas maximus)
Gajah Asia  kadang dikenal dengan nama salah satu subspesiesnya, yaitu Gajah India. Mammalia ini adalah  satu dari tiga spesies gajah yang masih hidup, dan merupakan satu-satunya spesies gajah dari genus Elephas yang masih hidup. Bobot gajah dewasa mencapai 4200 kg dengan panjang mencapai 19,5 kaki.

 

Continue reading

Kelenjar Aksesori pada Sistem Reproduksi Pria

Pada sistem reproduksi pria, selain dikenal organ-organ reproduksi utama, terdapat pula kelenjar aksesori atau kelenjar reproduksi. Kelenjar ini mengeluarkan cairan semen yang berfungsi mengaktifkan dan memelihara sel sperma. Kelenjar reproduksi terdiri atas kelenjar-kelenjar berikut.

 kelenjar_reproduksi_pria

Sumber gambar: www.biology-news.blogspot.com

  1. Vesikula Seminalis

Vesikula seminalis atau kantung semen adalah kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan vesika seminalis bersifat basa (alkalis) dan menyumbangkan 60% dari komposisi total cairan semen. Kandungan cairan vesika seminalis mengandung mukus, fruktosa (yang menyediakan sebagian besar energi yg digunakan oleh sperma), enzim pengkoagulasi, asam askorbat, dan protasglandin.

  1. Kelenjar Prostat

Kelenjar ini letaknya melingkari bagian atas uretra di bawah kandung kemih. Kelenjar ini merupakan pensekresi semen terbesar, yang langsung mensekresikan produknya menuju uretra melalui beberapa saluran kecil. Cairan prostat bersifat encer, seperti susu, dan mengandung enzim antikoagulan, nutrisi bagi sperma, dan sedikit asam.

  1. Kelenjar Cowper

Kelenjar ini juga dikenal sebagai kelenjar bulbouretra. Kelenjar cowper terletak di sepanjang uretra di bawah prostat. Fungsinya adalah mensekresikan mukus dan cairan bening yang menetralkan setiap urin asam yang masih tersisa dalam uretra. Dalam fiqh Islam, para ulama sepakat menghukumi cairan ini dengan najis sedang, karena cairan berwarna bening ini membawa serta urine yang masih tersisa di dalam saluran uretra.

Cairan dari kelenjar bulbouretra ini membawa sebagian sperma yang dibebaskan sebelum ejakulasi. Hal inilah yang menjadi alasan sering gagalnya teknik kontrasepsi atau kontrol kelahiran dengan cara menarik penis sebelum ejakulasi.

10+ Ular Paling Beracun di Dunia

“dan lemparkanlah tongkatmu. Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seolah-olah dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Kemudian Musa diseru): “Hai Musa datanglah kepada-Ku dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman.” (QS Al Qashash: 31)

Meskipun hanya merupakan sebagian kecil dari keseluruhan populasi ular di dunia, ular berbisa dengan tingkat bisa tinggi tersebar di berbagai habitat di seluruh dunia. Ada manfaatnya kita mengetahui beberapa jenis ular yang paling berbisa di dunia. Tujuannya supaya senantiasa waspada dan tidak takut secara berlebihan terhadap ular. Berikut adalah urutan ular berbisa dari yang paling ringan sampai paling fatal.

1. Death Adder

R260601 1083484

Disebut  Death Adder karena ular ini banyak ditemukan di Australia dan Papua Nugini. Ular ini biasa berburu dan memangsa ular lain yang lebih kecil dengan cara menyergap dan membunuh mangsanya. Morfologi ular Death Adder mirip dengan viper, memiliki kepala triangular dan pendek, serta tubuh. Dalam sekali gigitan, ular ini menginjeksikan bisa kurang lebih 40-100mg yang mengandung  LD antara 0.4mg-0.5mg/kg. Pada kasus gigitan yang tidak tertangani dengan baik, racun Death Adder dapat sangat membahayakan.  Jenis racun ular ini adalah neurotoksin. Akibat neurotoksin, korban yang terserang akan mengalami kelumpuhan, dan bisa tewas dalam 6 jam, karena racun sudah memasuki jantung dan mengakibatkan gagal pernapasan. Serangan Death Adder yang mengakibatkan kematian termasuk tertinggi di dunia.

Continue reading

Ular Boa Mampu Mendeteksi Denyut Jantung

image

 

Ular Boa termasuk ordo Ophidia dari kelompok Reptilia. Alat geraknya menggunakan otot perut yang dapat mengerut dan memelar. Ular adalah hewan poikiloterm, artinya suhu tubuh ular dipengaruhi oleh suhu lingkungan sekitarnya. Boa tidak berbisa, namun memiliki lilitan yang sangat kuat sehingga dapat meremukkan tulang mangsanya atau membuat korbannya mati lemas karena kehabisan napas.

Salah satu varian Boa adalah Boa konstriktor. Ular ini memiliki keistimewaan berupa sensitivitasnya yang tinggi terhadap getaran. Ilmuwan dari Pennysilvania itu  menemukan bahwa ular boa konstriktor mempunyai kemampuan untuk merasakan denyut jantung mangsa. Penemuan dipublikasikan di jurnal Royal Society Biology Letters yang terbit bulan ini.

Penemuan itu terungkap setelah ilmuwan melakukan eksperimen dengan ular boa konstriktor, tikus mati, dan jantung palsu yang terbuat dari kantung berisi air dan disambungkan ke selang. Jantung palsu dan selang digunakan untuk  simulasi jantung dan pembuluh darah.

Jantung palsu dipasang di tikus yang telah mati. Selanjutnya, ilmuwan membiarkan ular memangsa tikus ini. Dalam waktu tertentu, detakan jantung palsu bisa dimatikan dengan remote control. Untuk mengukur kuat lilitan dan tekanan ular, ilmuwan juga menaruh sensor pada tikus mati.

Para peneliti tersebut  mendapatkan fakta bahwa ular boa konstriktor baru melepaskan mangsanya ketika sudah mati atau detak jantungnya berhenti. Ketika ilmuwan mempertahankan jantung palsu berdetak lebih lama, mereka menemukan bahwa ular boa konstriktor juga melilit lebih lama.

Scott Boback dari Dickinson College, Universitas Pennsylvania, seperti dikutip BBC, Rabu (18/1/2012) mengatakan, “Selama melilit, ular sebenarnya merasakan detak jantung mangsanya.”
Ia menambahkan, “Banyak dari kita yang berpikir bahwa ular adalah pembunuh berani, tidak punya fungsi kompleks seperti yang dimiliki vertebrata yang lebih tinggi. Kami menemukan sebaliknya dan menduga bahwa sensitivitas yang luar biasa ini adalah kunci kesuksesan seluruh bangsa ular.”

Ular perlu merasakan detak jantung mangsa untuk efisiensi energi. Ketika sudah tahu mangsa mati, lilitan dilonggarkan sehingga lebih sedikit energi yang dikonsumsi.

Sumber:  Kompas dan BBC Networks

Keanekaragaman: Aves (Burung)

Aves atau burung memiliki bulu yang terbuat dari keratin. Bulu yang membentuk sayap berperan untuk terbang. Selain bulu, ciri-ciri lainnya pada burung adalah :

–          berparuh dari bahan keratin

–          tidak bergigi

–          struktur tulang menyerupai sarang lebah sehingga  kuat namun  ringan

–          memiliki empedal untuk menghacurkan makanan Continue reading