Tag Archives: keanekaragaman hayati

Keanekaragaman Hayati

 

Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. (QS Asy SYura (42):29)

A. Konsep Keanekaragaman Hayati

Setiap makhluk hidup mempunyai sifat yang sama atau berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Keaneka-ragaman hayati terbentuk akibat adanya keseragaman dan keberagaman sifat atau ciri makhluk tersebut. Jadi, keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies, dan ekosistem di suatu daerah.

Penyebab keanekaragaman hayati ada dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi (fenotipe) organisme. Sebaliknya, faktor luar relatif labil pengaruhnya terhadap morfologi (fenotipe) organisme.

Keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.

1. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman individu dalam satu jenis makhluk hidup. Keanekaragaman gen mengakibatkan variasi antarindividu sejenis, misal keanekaragaman gen pada manusia.

Keanekaragaman gen pada manusia dapat terlihat pada perbedaan sifat antara lain warna mata (biru, hitam, dan cokelat), ukuran tubuh, warna kulit (hitam, putih, sawo matang, dan kuning), serta bentuk rambut (lurus, ikal, dan keriting). Keanekaragaman sifat tersebut
disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut gen.

image

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (QS Ar Ruum: 22)

Gb. Keanekaragaman Gen pada Manusia

Continue reading

Keanekaragaman: Aves (Burung)

Aves atau burung memiliki bulu yang terbuat dari keratin. Bulu yang membentuk sayap berperan untuk terbang. Selain bulu, ciri-ciri lainnya pada burung adalah :

–          berparuh dari bahan keratin

–          tidak bergigi

–          struktur tulang menyerupai sarang lebah sehingga  kuat namun  ringan

–          memiliki empedal untuk menghacurkan makanan Continue reading

PELESTARIAN MAKHLUK HIDUP

Hewan dan tumbuhan merupakan kebutuhan pokok manusia, artinya tanpa tumbuhan dan hewan manusia tidak dapat hidup. Akan tetapi kini jumlah manusia di muka bumi semakin bertambah, namun jumlah hewan dan tumbuhan semakin berkurang. Berkurangnya hewan dan tumbuhan tersebut dikarenakan oleh kegitan – kegiatan manusia yang dapat merusak lingkungan. Selain itu, hewan dan tumbuhan menjadi berkurang karena hewan dan tumbuhan banyak yang dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

1. Hewan langka

Hewan yang mulai langka keberadaannya di tanah air kita antara lain sebagai berikut.

a. Harimau Sumatra

Hewan ini sudah mulai langka,namun, hewan ini masih tetap diburu secara liar.

b. Buaya Sinyulong

Buaya ini semakin langka akibat kebakaran dan pembukaan lahan di habitatnya yang berupa hutan rawa. Hewan ini terdapat di Pulau Sumatra.

c. Jalak Bali

Jalak Bali  terancam punah karena pembukaan hutan untuk pembangunan industri dan pembukaan lahan. Hewan ini terdapat di Pulau Bali.

d. Macan tutul Jawa

Macan ini terancam punah karena pembukaan hutan untuk pembangunan dan pembukaan lahan. Hewan ini terdapat di Pulau Jawa.

e. Bekatan kahau, jelutung, dan orangutan

Ketiga hewan ini terancam punah karena adanya pembukaan hutan untuk lahan perkebunan. Pembukaan hutan tersebut  sering dilakukan manusia dengan cara membakar hutan. Hewan ini terdapat di Pulau Kalimantan.

f. Anoa, Burung Rangkong, Krabuku kecil, dan Maleo Senkawor.

Hewan-hewan ini terancam punah, antara lain karena perburuan liar juga karena pengrusakan hutan. Hewan-hewan ini terdapat di Pulau Sulawesi.

g. Terumbu karang

Terumbu karang merupakan tempat hidup ikan dan hewan laut lainnya

Terumbu karang ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Penangkapan ikan dengan menggunakan zat kimia dan bom menyebabkan rusaknya terumbu karang. Terumbu karang ini banyak terdapat di Nusa Tenggara dan Maluku.

h. Kasuari kepala hitam

Hewan ini semakin langka karena penangkapan dan perdagangan liar. Hewan ini terdapat di Papua.

2. Tumbuhan Langka

Beberapa jenis tumbuhan di Indonesia mulai langka keberadaannya. Adapun tumbuhan yang sudah mulai langka tersebut, di antaranya sebagai berikut.

a. Bunga Rafflesia

Bunga ini merupakan bunga terbesar di dunia. Tumbuhan ini berasal dari Pulau Sumatra.

b. Kayu manis, rotan, dan hutan bakau atau mangrove merupakan tumbuhan langka yang terdapat di Pulau Jawa dan Pulau Bali.

c. Anggrek hitam, Meranti, Damar, dan Ulin merupakan contoh tumbuhan yang terdapat di Kalimantan.

d. Pohon kosambi untuk penghasil minyak gosok terdapat di Makasar, pohon ini penghasil minyak gosok .

Usaha pelestarian makhluk hidup perlu dilakukan. Usaha ini telah dilakukan oleh pemerintah dengan cara

  • mengembangbiakkan hewan dan tumbuhan langka di tempat-tempat penangkaran,
  • membuat undang-undang perburuan dan undang-undang penebangan pohon, dan
  • mengadakan perlindungan hutan.

Perlindungan hutan dapat dilakukan dengan cara

  • pengamanan hutan,
  • pengamanan tumbuhan dan hewan liar.

Perlindungan hutan ini bertujuan untuk:

a. mencegah dan membatasi kerusakan hutan, yang disebabkan oleh perbuatan manusia;

b. mempertahankan dan menjaga hak-hak negara, masyarakat, dan perseorangan atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan,

c. merupakan bagian dari usaha pengelolaan hutan.

Untuk melaksanakan upaya perlindungan hutan tersebut, maka dibangunlah kawasan hutan konservasi. Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok sebagai tempat pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan hewan serta ekosistemnya. Hutan konservasi ini terdiri dari kawasan hutan suaka alam dan kawasan hutan pelestarian alam.

1. Hutan Suaka Alam

Hutan Suaka Alam adalah hutan yang mempunyai fungsi sebagai pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan hewan serta ekosistemnya, dan sebagai wilayah penyangga kehidupan. Penyangga kehidupan artinya harus mampu memenuhi kebutuhan makhluk yang hidup di dalamnya. Kawasan suaka alam dibagi menjadi dua wilayah, yaitu:

1. Cagar Alam, mempunyai ciri berupa tumbuhan, hewan, dan ekosistem tertentu yang perlu dilindungi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, yang berlangsung secara alami

2. Hutan Pelestarian Alam merupakan hutan dengan ciri khas tertentu, fungsi utamanya untuk perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Hutan ini terbagi atas 3 wilayah, yaitu taman nasional taman hutan raya, dan taman wisata alam.

a. Taman Nasional merupakan kawasan pelestarian alam yang dikelola dengan sistem wilayah. Sistem wilayah ini terdiri atas wilayah inti dan wilayah lain yang dimanfaatkan untuk tujuan ilmu pengetahuan, pariwisata, rekreasi, dan pendidikan. Contoh taman nasional yaitu taman nasional Gunung Gede Pangrango di Pulau Jawa dan Taman Nasional Kerinci Seblat di Sumatra.

b. Taman hutan raya

Taman hutan raya merupakan kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk koleksi tumbuhan atau hewan; baik alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli. Taman hutannya dibuat untuk tujuan ilmu pengetahuan, pendidikan dan pelatihan, budaya, pariwisata, dan rekreasi. Contoh taman hutan raya, yaitu Kebun Raya Bogor di Jawa Barat

c. Taman wisata alam, adalah hutan wisata yang memiliki keindahan alam, baik keindahan tumbuhan, hewan, maupun keindahan alam yang mempunyai corak khas untuk dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi dan kebudayaan. Contoh taman wisata alam, antara lain Pulau Kembang di Kalimantan, Danau Towuti, Danau Matano dan Mahalono di Sulawesi, Danau Lebu, dan Pulau Menipo di Nusa Tenggara. Pemerintah juga menetapkan taman laut, sebagai wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa keindahan dan keunikan. Taman laut khusus digunakan sebagai kawasan laut yang dibina dan dipelihara. Taman laut ini untuk perlindungan ekosistem laut, rekreasi, pariwisata, pendidikan, dan kebudayaan. Contohnya Taman Nasional Laut Bunaken, Taman Wisata Laut di Sulawesi, Taman Wisata Laut Teluk Kupang, dan Taman Wisata Laut Teluk Maumere di Nusa Tenggara.